Arab Saudi Setujui Sinovac & Sinopharm, tetapi Ada Syarat Lain
jpnn.com, RIYADH - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya menyetujui vaksin Covid-19 buatan Tiongkok, yakni Sinovac dan Sinopharm.
Namun, kementerian kesehatan di Negeri Petrodolar itu juga mensyaratkan vaksin ketiga atau booster.
Sebelumnya, ada empat vaksin yang telah mengantongi izin dari otoritas Atab Saudi, yakni Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Dengan demikian, penerima Sinovac dan Sinopharm baru dibolehkan memasuki Arab Saudi setelah menerima booster dari vaksin buatan perusahaan-perusahaan biofarmasi kondang itu.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi pada Selasa (24/8) mengumumkan para pekerja asing yang telah menerima dua dosis Sinovac maupun Sinopharm bakal diizinkan memasuki negeri Dinasti al-Saud tersebut. Sebelumnya, banyak ekspatriat yang kembali ke negeri masing-masing tak bisa memasuki Arab Saudi lagi.
Laman The Gulf menyebut kebijakan itu untuk memudahkan para pekerja migran yang kadung menerima vaksin Tiongkok di negeri masing-masing kembali bekerja di Arab Saudi.
Pada awal-awal pandemi Covid-19, negeri kerajaan itu telah melarang penerbangan dari 13 negara. Indonesia. Adapun 12 negara lain yang masuk dalam daftar itu ialah India, Pakistan, Mesing, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Etiopia, Vietnam, Afghanistan, dan Libanon.
Data per 24 Agustus 2021 menunjukkan kasus Covid-19 di Arab Saudi mencapai 542.707. Pada tanggal itu ada tambahan 353 kasus baru.