Arah Kiblat Masjid Istana Dikoreksi
Renovasi Masjid Baiturrahim Telan Dana Rp 9,8 MSabtu, 02 Oktober 2010 – 07:37 WIB
Meski dibangun mihrab baru, tempat imam yang lama masih tetap ada. Namun, mihrab lama ditutupi partisi kaca semi permanen berhias kaligrafi. Partisi dibuat sejajar dengan kemiringan mihrab baru, yang disesuaikan dengan arah kiblat hasil koreksi. Arah kiblat setelah dikoreksi adalah miring ke kanan dari arah barat.
Bagian utama masjid yang bersebelahan dengan Istana Merdeka tersebut tidak diubah. Pilar-pilar khas masjid kuno, tetap dipertahankan. Kubah masjid juga masih seperti bentuk asli. Begitu juga dengan menara yang menjadi salah satu ciri khas istana karena ujungnya tampak dari luar komplek.
Pembangunan baru masjid diarsiteki oleh Ahmad Nukman, insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nukman pernah menjadi arsitek sejumlah masjid terkenal, antara lain, menara Masjid Salman, Bandung, Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, dan Masjid At-Tien di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Selain lebih lapang, di tangan Nukman, interior masjid tidak terasa miring, meski arah kiblat dikoreksi serong ke kanan.