Arema FC Butuh Pemain Pejuang Sejati
Sedangkan faktor terakhir adalah masalah hoki di mana Arema memang menghadapi pertandingan bagai neraka di awal musim putaran pertama ini.
“Drawing kompetisi. Arema mendapat musibah sistemik yakni 10 pertandingan di awal kompetisi harus berjibaku dengan klub papan atas,” imbuhnya.
Memang, Arema harus melawan tim-tim seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Madura United, Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, Bali United, dan Bhayangkara FC pada awal musim ini.
BACA JUGA: Inikah Penyebab Arema FC Terpuruk di Liga 1 2018?
Ia menjelaskan, bahwa harus ada perubahan signifikan yang terdapat di tubuh Arema. “Harus berbenah totalitas bila tak ingin sejarah yang berulang. Yakni degradasi untuk kedua kalinya,” terang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM itu.
Ia menjelaskan bahwa Arema harus bisa membuat dan mencari pemain yang bertipe pejuang. “Dibutuhkan pemain pejuang sejati. Siap mati di lapangan hijau bila belum meraih hasil maksimal,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap ada pembenaran di sisi pelatih yang saat ini masih dianggap melempem dalam memimpin sebuah klub.
”Dalam kondisi kritis, Arema FC butuh tangan besi ala militer. Baik itu official maupun pelatih. Itu semualah yang hilang di Arema FC hari ini,” tandasnya. (gg/riq)