Ari Nurcahyo: Mesin Politik Golkar Belum Bekerja Penuh
Dengan kekuatan kader muda yang mereka punya, elit yang dikenal publik, juga kemampuan sumber daya bisa membawa elektabilitas Golkar lebih lagi.
“Butuh orang orang yang bisa memformulasikan strategi itu tepat dengan, bisa mengerti sense elektoral market lebih baik, saya kira itu penting. Dan, bagi Golkar saya kira, bukan hal baru merekrut para profesional yang bisa mensupport, mengevaluasi, mengkritisi bila perlu,“ kata Nyarwi, Senin (31/10).
Sebelumnya dalam survei SMRC, disebutkan Partai Golkar masih berada dalam tiga besar parpol di Indonesia.
Namun tantangannya ada pada karakteristik pemilih Golkar yan rentan. Golkar disebut harus bekerja keras untuk menjaga pemilihnya dari sasaran mobilisasi partai lain menjelang pemilu.
“Kalau kita lihat aspek fluktuasi akan selalu terjadi. Di banyak data survei ada partai yang tingkat elektabilitasnya lebih rendah dari actual suara pada Pemilu. Karena yang dilihat bukan lagi parpol tetapi sosok,” sebut Nyarwi yang juga dosen di Universitas Gajah Mada ini.
Dia menambahkan, sosok menjadi penting bagi calon pemilih. Maka Golkar juga harus bekerja keras membuat elit mereka semakin dikenal publik. Terlebih kaum muda, yang menjadi mayoritas pemilih pada 2024.
“Kadang sulit menarik minat anak muda untuk berkenalan dengan partai atau tokoh. Maka dibutuhkan brand ambassador dari politisi muda yang ada daya tarik dikalangan anak muda,“ sebut Nyarwi.
“Hanya saja branding bukan cuma media, pengaruh tokoh, tetapi daya tarik kebijakan, dan aspek yang menjadi baru, harapan, politik kan bicara harapan. Apa saja yang jadi harapan pemilih,” ujar Nyarwi.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: