Arief Effect, Mengungkap Revolusi Senyap di Internal Polri
jpnn.com, JAKARTA - Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Arief Sulistyanto meluncurkan buku berjudul Arief Effect: Setahun Revolusi Senyap di Dapur Polri, Sabtu (24/3), di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.
Buku mantan Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) ini ditulis oleh jurnalis senior dari Beritasatu, yang juga pernah bertugas di grup Jawa Pos, Farouk Arnas.
Buku Arief Effect itu lebih mengupas setahun “revolusi senyap” di internal Polri. Buku setebal 182 halaman ini mengisahkan perubahan besar SDM Polri di bawah kepemimpinan Arief.
Ada pula cerita soal bagaimana Arief selama setahun terakhir menjabat melakukan revolusi sistem rekrutmen di tubuh Korps Bhayangkara. Dalam setahun, Arief dalam buku itu dianggap mampu membawa perubahan lebih baik dari sisi SDM Polri.
Farouk mengatakan proses perubahan manusia selama ini berkaitan dengan manusianya dan kultural. Menurut dia, perubahan itu bukan satu dua hari tapi panjang dan berkesinambungan.
“Jika menjadi bagian perubahan itu, saya yakin perubahan itu akan segera hadir. Tapi, kalau menjadi bagian permasalahan, jangan kemudian mengharapkan perubahan segera hadir,” kata Farouk saat peluncuran buku itu.
Dia mencontohkan di negara-negara sekitar Indonesia, termasuk yang maju, ketika penerapan hukumnya bersih maka masyarakatnya juga demikian. Sebaliknya, ujar Farouk, kalau pendekatan hukumnya bermasalah, dia yakin bahwa masyarakatnya juga akan bermasalah.
“Artinya, penegakan hukum yang bersih, merupakan potret dari masyarakat yang sesungguhnya. Jadi, sebelum menuntut yang laik, sebaiknya melakukan koreksi pada diri sendiri,” kata jurnalis yang sudah sekitar 13 tahun menjalankan tugas jurnalistik di lingkungan Mabes Polri itu.