Arief Yahya Titipkan Top 3 Program Prioritas Kemenpar
jpnn.com, BALI - Menteri Pariwisata Arief Yahya menitipkan tiga program prioritas untuk disampaikan ke media di Kuta Bali, 7 April 2017.
"Top 3 program Kemenpar 2017 yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara. Khusus untuk konektivitas udara sudah dikupas tuntas di Rakornas Kemenpar 30-31 Maret 2017 lalu di Borobudur Hotel, Jakarta," kata Arief.
Sedangkan go digital tourism, lanjut Menpar Arief, sudah dijalankan di Rakornas sebelumnya di akhir tahun 2016 lalu. Nah, Desa Wisata Homestay akan dibereskan di triwulan II tahun 2017, bulan Juni 2017 nanti. "Semua dalam bungkus Indonesia Incorporated," sebut Arief Yahya, yang tidak bisa bergabung di pertemuan dengan awak media di Kuta Bali itu.
Menpar Arief Yahya mengingatkan, kondisi pasar sudah berubah. “Hampir 63 persen transaksi jasa travel dilakukan secara online sehingga bila travel biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital atau tetap konvensional maka nasibnya akan seperti Wartel (Warung Telekomunikasi),” kata mantan Dirut PT Telkom ini.
Perubahan pasar ini dipengaruhi oleh gaya hidup wisatawan juga berubah. Wisatawan dalam melalukan perjalanan (travelling) tak lepas dari digital; mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book) hingga membayar secara online (pay). Sekitar 70 persen wisman melakukan search and share menggunakana media digital.
Digital tourism, menurut Menpar Arief Yahya, menjadi strategi yang harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 fokus pasar yang tersebar di 26 negara. Program digital tourism ini dimulai dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchnage).
ITX merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau sebagai pasar digital yang mempertemukan buyer dan seller dimana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi.
Di ITX, industri diberikan website yang commerce dan sudah lengkap dengan look, book dan payment. "Dan bisa dengan mudah dan cepat diakses melalui smart phone. Dengan begitu, memudahkan customers dalam memesan fasilitas hotel, airlines, homestay, atraksi yang ada di Indonesia.