Armada Kapal Selam Nuklir Australia Untuk Antisipasi Konflik dengan Tiongkok, Apakah Negara Barat Siap?
Ia mengatakan negara itu harus mengubah arah, mengurangi misi di tempat lain dan lebih fokus pada Tiongkok.
"Jika Amerika Serikat tidak mengambil kesempatan untuk mengamankan keunggukan militernya atas Tiongkok, mungkin tidak akan ada kesempatan lainnya," tulis Prof Beckley dalan jurnal Foreign Affairs.
Amerika, kata Prof Beckley, salah jika mengandalkan kapal perang besar dan pesawat jarak pendek yang semuanya kini bisa dihancurkan Tiongkok.
Sistem persenjataan mahal Amerika, katanya, tak lebih dari "sasaran empuk untuk rudal-rudal Tiongkok".
Profesor Beckley menjelaskan, AS sebenarnya tidak siap berperang dengan Tiongkok. Amerika telah mengakui ancaman itu, katanya, sekarang perlu memikirkan kembali strateginya.
"Alih-alih menunggu perang dimulai dan mengirimkan kapal induk yang rentan ke Asia Timur, Amerika Serikat dapat memasang 'ladang ranjau' berteknologi tinggi di daerah itu dengan menempatkan peluncur rudal, drone bersenjata, dan sensor di laut dan di wilayah sekutu dekat garis pantai Tiongkok. Jaringan amunisi yang tersebar ini akan sulit dinetralkan oleh Tiongkok," jelasnya.
Cina selangkah lebih maju
Jatuhnya Kabul telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pengaruh Amerika. Jika AS tidak dapat mengalahkan Taliban, harapan apa yang tersisa untuk bisa menghadapi negara seperti Tiongkok?
Pertanyaan retoris ini sebenarnya mengabaikan kekuatan Amerika yang masih sangat besar.