Arsul Sani Membuktikan Kardus KPU Tak Penyok saat Diduduki

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan bahwa semua partai politik yang ada di parlemen setuju kotak suara untuk Pemilu 2019 menggunakan bahan karton kedap air. Kotak suara itu sempat viral di media sosial, jadi bahan omongan dengan sebutan kardus KPU.

Dia mengatakan, semua partai yang memiliki fraksi di parlemen, serta kelompok fraksi di Komisi II DPR sudah mendapatkan laporan soal hasil rapat yang menyepakati penggunaan karton kedap air untuk kotak suara tersebut.

Menurut Arsul, awalnya adanya pilihan untuk mempertahankan aluminium, tapi anggarannya besar, atau mencari alternatif lain dengan harus ada sisi kotak yang transparan sebagaimana ketentuan undang-undang. Dia mengatakan, Komisi Pemilihan Umum maupun para anggota Komisi II DPR saat itu sudah membahasnya.

“Kemudian KPU mengajukan di Komisi II. Sudah disepakati semua fraksi dan itu tidak voting, mufakat bulat, tidak ada walkout bahwa yang dipilih adalah kotak suara berbahan karton kedap air yang satu sisinya ada transparannya,” kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/12).

Dia menjelaskan, ketika ditetapkan sebagai peserta pemilu, kemudian menjadi pengusung capres dan cawapres, semua sudah melihat kotak suara tersebut. Bahkan, Arsul mengaku sudah menduduki contoh kotak suara tersebut saat di ruangan pimpinan KPU. “Sudah, tidak penyok. Itu sudah clear, apalagi kemarin saya lihat disemprot air oleh Ketua KPU (Arief Budiman). Jadi, sudah clear,” katanya.

Dia mengatakan, kalau ada anggota Komisi II DPR yang kaget, itu berarti ada dua kemungkinan. Pertama, apakah pada saat rapat itu hadir atau tidak. Atau, kalau hadir itu memerhatikan atau tidak masalah tersebut.

“Saya sih ingin faktualnya saja. Saya yakin, semua partai ketika ke KPU pasti sudah diperlihatkan oleh pimpinan KPU prototype kotak suara itu, seperti kami PPP bertemu dengan pimpinan KPU waktu itu ditunjukkan dan kami dipersilakan untuk menduduki,” katanya. (boy/jpnn)