Arteria Dahlan Beberkan Silsilah Puan Maharani dan Keberpihakan Kepada Orang Minang
Tokoh-tokoh Minang yang ada saat ini, termasuk yang berada di TNI-Polri, menurut dia, banyak dibantu oleh Taufiq.
Dia lalu menyampaikan dirinya pribadi sebagai bukti keberpihakan Taufiq, Megawati, dan Puan terhadap anak-anak muda asal Minangkabau.
Arteria mengaku berasal dari keluarga masyumi, di mana neneknya ditangkap di era pemerintahan Bung Karno karena PRRI.
"Namun, justru saya direkrut oleh Pak Taufiq, diberikan ruang dan kesempatan untuk berekspresi di partai hingga pada akhirnya diberikan kesempatan untuk menjadi calon anggota legislatif dan pada akhirnya menjadi anggota DPR terpilih, sesuatu hal yang tidak mungkin rasanya kalau pakai hitungan kalkulator biasa," urainya.
Arteria mengaku pernah dipercaya menjadi Kepala Badan Bantuan Hukum PDIP se-Indonesia, suatu jabatan strategis yang diberikan kepada orang Minang.
Di PDIP, banyak orang Minang yang diberi penugasan seperti Idham Samawi dan Evita Nursanti.
"Seandainya beliau (Taufiq Kiemas, red) masih hidup pun, pastinya beliau sedih sekali. Seharusnya orang Minang, menjaga Mbak Puan, beliau aset dan sekaligus kebanggaan orang Minang. Harus dijaga. Kan harusnya orang Minang bangga, khususnya perempuan Minang bangga, punya Ketua DPR pertama kalinya yang perempuan, dan perempuan Minang pula," pungkasnya.
Seperti diketahui, Puan Maharani menyampaikan pernyataan dalam rapat internal partai, yang pesertanya adalah seluruh pengurus tingkat provinsi dan kabupaten atau kota.
Pada rapat internal itu, kebetulan bersifat terbuka yang bisa diikuti secara virtual.
Saat mengumumkan calon gubernur usungan PDIP untuk Sumatera Barat, Puan menugaskan jajaran pengurus di sana, untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila.
Terutama soal musyawarah dan mufakat yang berasal dari kearifan lokal masyarakat Minang.
"Untuk Provinsi Sumatera Barat, rekomendasi diberikan kepada Ir. Mulyadi dan Drs. H. Ali Mukhni. Merdeka! Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," kata Puan saat itu. (tan/jpnn)