Arti Penyengat di Mata Menpar Arief Yahya
Perjuangan terbesar yang harus direbut, tulis Rida, adalah menjadikan Penyengat sebagai warisan dunia atau world haritage, seperti Malaka. Seperti Bali, seperti Jogja, seperti Borobudur. Karena itu, harus ada tekad dan kemauan semua stake holdernya, terlebih masyarakat Pulau Penyengat sendiri, untuk memulai perjuangan itu. Harus ada kampanye tiap hari, di semua kesempatan, kampanye menjadikan Penyengat sebagai warisan budaya dunia.
Dalam pidato, dalam makalah, lagu, dalam dendang, dan dalam desir ombak perahu yang hilir mudik pergi dan datang ke Penyengat: Penyengat as World Haritage. Bagaimana gagasan dan mimpi besar itu harus diwujudkan? Memang harus ada tahapan, dan di mulai dari jantung dan urat nadi kehidupan di Pulau Penyengat, di Kota Tanjungpinang, di Provinsi Kepulauan Riau, di dada orang Indonesia. (aya/jpnn)