Artika-Baim Mesra di Terminal
Selasa, 12 Agustus 2008 – 09:46 WIB
Senin (11/8), Artika dan Baim sama-sama mengenakan selempang bertulisan Duta Perlindungan Anak bersama model Arzetti Bilbina. Penobatan sebagai duta itu disematkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yang diketuai Kak Seto.
Menurut Artika, sebagai duta, tugas awalnya memang sebatas menghibur. Namun, ke depan, mereka bertekad serius untuk memberantas pelanggaran hak anak. ”Hak anak sekarang masih dipandang sebelah mata,” tegas Artika.
Baim menambahkan, di berbagai tempat, terutama terminal, stasiun, dan tempat-tempat umum lainnya, banyak anak-anak yang dipaksa bekerja dan telantar. ”Rata-rata, mereka dipaksa bekerja oleh orang tuanya karena impitan ekonomi,” tuturnya.
Kenapa tidak mengurusi pernikahan yang semakin dekat saja? ”Biar semakin mesra,” canda Baim lantas tertawa. Baim mengatakan, kegiatan itu sudah menjadi tugas dan kewajiban yang harus dijalankan. Toh, menurut dia, ada banyak pelajaran menjadi orang tua yang baik dari kegiatan tersebut. ”Setidaknya belajarlah, belajar dari kebaikan dan kesalahan orang lain. Yang baik kami usahakan supaya tambah baik,” terangnya. ”Iya, tadi saya belajar banyak sama ibu-ibu di terminal,” sahut Artika.
Jelang menikah, Baim dan Artika mengaku tidak terlalu banyak berubah. ”Yang sedikit kami hindari adalah naik pesawat. Beberapa pekerjaan yang jauh terpaksa saya cancel,” ujar Baim sambil tersenyum. ”Mitos, tapi itu pesan orang tua,” tegas Artika.
Menurut rencana, Artika dan Baim menikah pada 23 Agustus 2008. ”Mulai tiga hari lalu, kami pusing list undangan dan persiapan lainnya,” kata Artika.