AS Bakal Akui Dataran Tinggi Golan Milik Israel?
jpnn.com, YERUSALEM - Israel benar-benar memanfaatkan "kemurahan hati" Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Setelah berhasil meyakinkan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota, kini Israel minta Dataran Tinggi Golan juga diakui sebagai milik mereka.
"Dataran Tinggi Golan sangat penting bagi keamanan kami," kata Netanyahu kepada Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton, dalam pernyataan bersama setelah pertemuan mereka di Yerusalem, Minggu (7/1).
Netanyahu mengatakan dia berencana untuk membawa Bolton pada tur di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. "Ketika Anda berada di sana, Anda akan dapat memahami dengan sempurna mengapa kita tidak akan pernah meninggalkan Dataran Tinggi Golan dan mengapa penting bahwa semua negara mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu.
"Saya sudah membahas ini dengan presiden, dan saya harap saya memiliki kesempatan untuk menunjukkannya kepada Anda secara langsung besok pada kunjungan kami," sambungnya seperti dimuat Press TV.
Pada tahun 1967, rezim Israel mengobarkan perang skala penuh terhadap wilayah-wilayah Arab, termasuk wilayah Suriah. Saat perang berakhir, Israel telah menduduki wilayah yang luas di Dataran Tinggi Golan.
Pada tahun 1973, Perang Yom Kippur pecah antara rezim Israel dengan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Setahun kemudian, gencatan senjata yang diperantarai PBB diberlakukan.
Pada akhir 1981, Israel mengeluarkan Hukum Ketinggian Golan yang menjadi landasan bagi klaim mereka atas wilayah tersebut.
Beberapa hari setelah pengesahan undang-undang di Knesset Israel, Resolusi 497 Dewan Keamanan PBB menetapkan undang-undang tersebut batal demi hukum dan tak punya kekuatan mengingat. (mel/rmol)