Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

AS Coba Dinginkan Korea

Selasa, 25 Mei 2010 – 11:20 WIB
AS Coba Dinginkan Korea - JPNN.COM
DUKA - Keluarga dari para serdadu yang tewas di kapal Cheonan yang tenggelam, mengikuti upacara belasungkawa dengan taburan bunga, di atas sebuah kapal militer di kawasan Pulau Baengnyeong Island, Korsel, akhir April lalu. Foto: AP/South Korea Navy via Yonhap.
BEIJING - Ketegangan di Semenanjung Korea pasca tragedi Kapal Cheonan, mengundang reaksi serius dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton. Senin (24/5) kemarin, dalam lawatannya ke Tiongkok, mantan first lady itu menegaskan dukungan Washington terhadap solusi damai pertikaian kedua negara bertetangga tersebut.

Meski mendukung langkah Korsel membawa kasus itu ke DK PBB, menurut Hillary, AS tidak ingin perang pecah lagi di Semenanjung Korea. Oleh karena itu katanya, AS tengah berusaha menengahi konflik yang melibatkan salah satu sekutu dekatnya di Asia tersebut. "Kami berupaya keras menghindari konflik," tandas politikus berusia 61 tahun itu, di sela pertemuannya dengan para pejabat Tiongkok di Kota Beijing.

Hillary mengatakan, dirinya tengah berkonsultasi intensif dengan para pejabat Tiongkok, terkait dengan kasus tenggelamnya kapal Cheonan akibat rudal Korut tersebut. Sebab, selama ini Tiongkok merupakan sekutu terdekat Korut. "Lewat aksinya, Korut menempatkan diri dalam posisi yang sangat sulit di kawasan tersebut," kata Hillary, seperti dilansir Agence France-Presse.

Tiongkok yang hingga kemarin masih memihak Korut pun, menurut istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu, juga tidak mendukung aksi provokatif sekutunya tersebut. Tapi, Hillary tidak berani memastikan dukungan Negeri Panda itu menyangkut tuntutan Korsel agar DK PBB menjatuhkan sanksi. Sebagai salah satu anggota tetap DK PBB, suara Tiongkok jelas sangat penting.

BEIJING - Ketegangan di Semenanjung Korea pasca tragedi Kapal Cheonan, mengundang reaksi serius dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close