AS Klaim Sukses Cekal 350 Teroris
Sejak Terapkan Keamanan Lebih Ketat pada 2009Selasa, 12 April 2011 – 12:18 WIB
"Karena para teroris terus beradaptasi dan mengubah pendekatan mereka, kita juga harus menyesuaikan diri," ujar Senator Jay Rockefeller, Demokrat West Virginia, kepada Associated Press. Ketika rapat dengar pendapat senat sesaat setelah percobaan serangan teroris pada Natal 2009, Rockefeller memberikan perhatian besar perihal pengelompokan dalam daftar orang-orang yang diawasi.
Ratusan orang yang terkait Al Qaidah, kelompok militan Hamas di Palestina, Lashkar-e-Taiba, dan jaringan teroris lain telah dilarang untuk naik pesawat terbang dengan tujuan AS setelah diberlakukannya peraturan baru tersebut. Daftar itu termasuk mereka yang disebut oleh AS pernah dapat pelatihan senjata, rekrutmen anggota, dan melakukan perlawanan terhadap militer AS. Satu kelompok lain yang dicekal adalah mereka yang diyakini intelijen AS sengaja menjual senjata untuk tujuan terorisme.
Salah satu kasus yang muncul setelah pemberlakuan peraturan tersebut terjadi pada Januari lalu. Saat itu, seorang pria Jordania memesan tiket pesawat dari Kota Amman dengan tujuan Chicago. Dia dinilai sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS sehingga Deplu AS akhirnya mencabut visanya. Namanya masuk daftar orang yang diawasi, tetapi tidak termasuk dalam daftar dilarang terbang.