Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997
Rabu, 13 April 2011 – 07:37 WIB
"Itu menjadi tugas panlok. Tapi, Jakarta memang terlihat lebih adem daripada Palembang," tambah Rita Subowo, ketua umum (Ketum) KONI/KOI, suatu ketika. Namur, kritik-kritik itu ditanggapi dingin oleh Panlok Palembang. Mereka menyatakan siap menyukseskan hajatan akbar tersebut. Ketua Panlok Palembang Muddai Madang mengatakan, promosi besar-besaran akan dilakukan mulai Mei mendatang.
"Istilahnya, saat itu kami tak hanya menggebrak, tetapi juga menjadi kapal keruk. Kami akan melakukan promosi dengan mati-matian," ucap Muddai. Itu baru masalah promosi. Kendala lainnya adalah belum selesainya pembangunan venue-venue di Palembang.
Berdasar pantauan Jawa Pos pekan lalu, para pekerja masih terus bekerja siang malam untuk menuntaskan venue tersebut sesuai dengan target, yakni Juli mendatang. Beberapa venue cabang olahraga (cabor) yang belum selesai itu, antara lain, kolam renang, atletik, tenis indoor, dan lapangan tembak. Para pekerja bekerja dalam dua sif, yakni siang dan malam. "Kalau melihat fisik bangunan yang belum sepenuhnya selesai, kami merasa khawatir," ucap Miing.