Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Aset Rp 1.334 T Dikembalikan, Menlu Iran Disambut bak Pahlawan

Kamis, 16 Juli 2015 – 07:12 WIB
Aset Rp 1.334 T Dikembalikan, Menlu Iran Disambut bak Pahlawan - JPNN.COM
Warga Iran meluapkan kegembiraan di jalanan Teheran sesudah perundingan nuklir antara Iran dan barat mencapai kesepakatan di Wina, Austria. Foto: Abedin Taherkenareh/EPA

Sementara itu, tentang embargo senjata, Iran bersedia untuk tetap disanksi hingga lima tahun mendatang. Itu sekaligus akan membuktikan bahwa Iran tidak pernah berniat memproduksi senjata atau bom.

Jika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang juga bakal menginspeksi fasilitas-fasilitas nuklir Iran memberikan nilai positif, embargo senjata mungkin dicabut sebelum lima tahun.

Zarif optimistis perekonomian Iran kembali tumbuh pesat. Sebab, kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat tersebut bakal mengakhiri krisis manufaktur di Negeri Para Mullah itu.

’’Mungkin perekonomian segera membaik. Sebenarnya, saya sudah berencana meninggalkan Iran. Tapi, sepertinya saya akan bertahan saja,’’ ujar Giti, pria 42 tahun yang berprofesi sebagai programmer.

Sejak Selasa malam, Teheran ingar-bingar. Masyarakat ibu kota meluapkan kelegaan mereka atas tercapainya kesepakatan nuklir damai dengan turun ke jalan. Mereka membunyikan klakson kendaraan dan bersorak-sorai dengan riang. Di beberapa sudut kota, warga berkumpul dan berdansa. Kegembiraan yang sama dirasakan penduduk di luar Teheran. Terutama warga kota-kota besar Iran.

Di sisi lain, negara-negara Jazirah Arab menganggap kesepakatan nuklir Iran sebagai sesuatu yang biasa. Kesepakatan historis yang oleh Israel diklaim sebagai kesalahan besar itu tidak mampu mengusir kecemasan Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Mereka justru khawatir kesepakatan itu membuat Teheran semakin gencar mengembangkan program nuklirnya.

’’Sepakat atau tidak sepakat, ketegangan dan kekhawatiran tidak akan sirna dari kawasan ini,’’ kritik Abdulkhaleq Abdullah, pakar ilmu politik dari United Arab Emirates University.

Menurut dia, kecemasan akan tetap menyelimuti Jazirah Arab jika Iran tetap menempatkan dirinya sebagai kekuatan dominan di Timur Tengah. Program nuklir yang mendapat restu Barat bakal memperparah kondisi itu. (AP/AFP/hep/c19/ami)

TEHERAN – Mohammad Javad Zarif kembali ke tanah air setelah sukses mencapai kesepakatan historis dengan negara-negara Barat. Rabu (15/7) Menteri

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News