Asian Games 2018: Penerbangan ke Palembang Melonjak
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Sumsel, Suranto mengatakan pembatasan dua hari itu dilakukan karena 16-18 Agustus merupakan puncak kedatangan atlet, ofisial dan tamu dari negara peserta Asian Games 2018. “Kami prioritaskan dulu untuk atlet, ofisial, panitia dan awak media peliput baik lokal, nasional ataupun media asing,” jelasnya.
Kemudian, mulai 19 Agustus hingga 2 September, pengoperasian LRT Sumsel tetap mengutamakan pelayanan penyelenggaraan Asian Games. “Tapi masyarakat umum bisa naik juga dengan gratis. Hanya saja, dibatasi jumlahnya di setiap stasiun,” kata Suranto.
Pembatasannya berbeda di setiap perjalanan kereta LRT. Misal, dari Stasiun Bandara menuju Stasiun DJKA, masyarakat bisa naik dari 4 stasiun. Yakni Stasiun Bandara 100 penumpang. Stasiun Bumi Sriwijaya 100 penumpang, Stasiun Cinde sebanyak 60 penumpang, dan Stasiun Ampera 70 penumpang.
Sedang untuk perjalanan dari stasiun DJKA ke Stasiun Bandara akan dibatasi di lima stasiun. Yakni Stasiun DJKA sebanyak 80 penumpang, Stasiun Jakabaring 80 penumpang, Stasiun Ampera 50 penumpang, Stasiun Cinde 50 penumpang, dan Stasiun Bumi Sriwijaya sebanyak 70 penumpang. “Jika nantinya ada permintaan dari panitia Asian Games untuk membawa atlet dan ofisial, maka pembatasan penumpang umum diatur kembali sesuai jumlah yang diperlukan,” terangnya.
Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan trainset yang bakal beroperasi masih sebanyak 4 unit dengan satu trainset lagi sebagai cadangan. Saat ini, kereta LRT Sumsel melakukan 38 kali perjalanan. Untuk mendukung kelancaran operasional di setiap stasiun LRT juga telah dibuat posko terpadu gabungan dari PT KAI, PPK LRT Sumsel, Waskita, PT INKA, PT LEN, Dishub Sumsel, Polri dan Tim Inasgoc.
Jika terjadi kendala operasional, bisa dengan cepat dikoordinasikan dan diperbaiki. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar operasional LRT Sumsel berjalan dengan lancar tanpa meninggalkan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang,” pungkasnya. (cj15/cj16/cj17/ce2)