Askindo Minta Pemerintah Turunkan BK Ekspor
Kamis, 29 Juli 2010 – 19:24 WIB
Bagi para petani yang tidak mau melakukan kakao fermentasi, lanjutnya, pemerintah bisa saja memberlakukan tarif baru bea keluar biji kakao dua kali lipat dengan masa sosialisai 1 tahun guna memberikan waktu bagi investor membangun mesin pengolah komplementer kakao berbentuk powder.
"Jika saja Indonesia bisa mendorong produksi biji kakao hingga ke tingkat fermentasi, jelas dengan sendirinya akan mengurangi impor powder yang selama ini menguras devisa negara," kata Zul. Saat ini Indonesia menghasilkan 600 ton biji kakao pertahun. 400 ton diantaranya diekspor, sedangkan sisanya 200 ton untuk kebutuhan dalam negeri, imbuhnya (fas/jpnn)