Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Asosiasi Pemkab Pertanyakan Rencana Kemendag Mengimpor Beras

Senin, 15 Januari 2018 – 13:57 WIB
Asosiasi Pemkab Pertanyakan Rencana Kemendag Mengimpor Beras - JPNN.COM
Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming (kemeja putih) dalam panen raya di daerahnya. Foto: Radar Banjarmasin/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimpor 500 ribu ton beras mendapat reaksi penolakan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Menurut Ketua Umum APKASI Mardani Maming, kebijakan impor beras patut dipertanyakan karena petani baru saja panen raya.

Mardani mengatakan, selama ini Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan setok beras nasional sudah surplus. Anehnya, Kementerian Perdagangan justru mengimpor beras.

Karena itu Mardani mengatakan, seharusnya ada data valid tentang stok beras nasional sebagai dasar pengambilan kebijakan perberasan termasuk soal impornya.   “Semestinya dipastikan dulu stok beras kita serta hasil panen ke depan, apakah benar-benar beras langka sehingga perlu dilakukan impor dari Negara lain,” tutur Mardani dalam siaran pers ke media, Senin (15/1).

Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu menambahkan, Kemendag seharusnya memperhatikan nasib petani. Ketika sedang ada panen raya tapi Kemendag malah mengimpor beras, katanya, hal itu sama saja berdampak pada perekonomian petani.

”Masuknya beras dari luar ini akan berdampak pada harga jual beras petani kita. Karena hasil petani kita akan kalah bersaing dengan beras dari luar tersebut,” paparnya.

Lebih lanjut Mardani mengatakan, tak seharusnya Indonesia mengalami kekurangan beras. Sebab, Indonesia memiliki lahan untuk sawah.

Dia mencontohkan Kalimantan yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi lumbung beras. Mardani menambahkan, persawahan di Pulau Jawa terus berkurang karena kepadatan penduduk yang terus bertambah. Di sisi lain, Kalimantan yang secara geografis berdekatan dengan Pulau Jawa masih memiliki banyak lahan kosong.

“Nah, tinggal dicocokkan saja jenis beras yang ditanam dengan beras yang dikonsumsi masyarakat Pulau Jawa. Yang saya dengar, masyarakat Jawa lebih suka makan beras jenis Ciherang. Tinggal dicocokkan saja di Kalimantan menanam padi jenis Ciherang untuk bisa menopang kebutuhan beras di Pulau Jawa,” papar Mardani.

Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimpor 500 ribu ton beras mendapat reaksi penolakan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close