Astaga! 890 Hektare Sawah Gagal Tanam Akibat Banjir
Sementara itu, Wakil Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bekasi, Asep Wawan menambahkan masih banyak petani yang belum mengetahui asuransi pertanian karena kurangnya sosialisasi dari Dinas Pertanian setempat. Padahal Asuransi Pertanian sangat penting untuk membantu petani.
”Kalau sepengetahuan kami memang belum banyak yang mengetahui asuransi pertanian karena minimnya sosialisasi, untuk musim itukan kita bisa antisipasi karena ada kalender musim yang sudah jadi kebiasaan petani,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, minim perhatian irigasi juga jadi persoalan. Sebab, kewenangan irigasi tidak hanya pada Dinas Pertanian yang mengurusi irigasi tersier. Sedangkan, kata dia, kewenangan irigasi sekunder ada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi.
”Selama ini yang jadi perhatian irigasi tersier saja. Sedangkan irigasi sekunder tidak diperhatikan. Jadi perlu ada koordinasi kewenangan setidaknya dilakukan normalisasi atau perbaikan. Sehingga air dari sungai tidak meluap dan ini yang juga menjadi penyebab banjir,” tandasnya. (dny)