Astaga! Swift jadi Korban Jambret di Surabaya
jpnn.com - SURABAYA – Namanya jambret, tidak mengenal korban, waktu dan tempat. Kali ini penjambret juga menyasar warga negara asing (WNA). Yaitu WNA asal Amerika Serika, Arlinda Carol Swift di Jalan Trunojoyo, Surabaya.
Penjambret berhasil membawa kabur tas, bahkan mengakibatkan korban mengalami luka gores.
Peristiwa perampasan bersenjata tajam itu sudah dilaporkan Swift ke Polsek Tegalsari.
Versi Swift, sore itu ia sedang berjalan-jalan menyusuri jalan Ir Anwari menuju Jalan Trunojoyo. Dia ditemani dua koleganya asal AS dan dua asisten rumah tangga asal Indonesia. Satu di antara lima orang itu juga mendorong baby stroller. Di dalam kereta bayi itu ada bayi sahabatnya, Nathan Frick, 34.
"Awalnya, saya suka karena jalanan sepi. Waktu yang tepat untuk mengajak bayi sahabat saya jalan-jalan," ucap Swift saat ditemui di kediaman Nathan, tidak jauh dari lokasi penjambretan.
Setelah mencapai ujung Jalan Trunojoyo yang berbatasan dengan Jalan dr Soetomo, rombongan itu putar balik ke jalan Ir Anwari. Saat itulah, dari arah berlawanan (utara) tampak dua orang berboncengan mengendarai motor matik. Swift mengaku curiga lantara pengendara malah memilih lajur kanan. Padahal, lajur itu khusus untuk pengguna jalan dari selatan.
Kecurigaan Swift ternyata benar. Dua pengendara itu menghampiri dirinya. Tas selempang kulit yang dikenakan perempuan kelahiran Indianapolis tersebut menjadi sasaran penjambret. Tanpa turun dari motor, pelaku menarik tas tersebut. Akibatnya, tubuh perempuan berambut sebahu itu tertarik ke kanan dan hampir jatuh.
"Mereka memotong tali tas saya dengan machete (pisau penghabisan, Red). Ujung senjata tajam itu mengenai punggung saya," paparnya sambil mempraktikkan cara pelaku merebut tas miliknya.
Dengan mudah tas itu berpindah tangan. Peristiwa tersebut membuat dua koleganya ketakutan. Terlebih istri Nathan. Dia langsung berusaha melindungi bayinya. Setelah merampas tas, dua pelaku langsung kabur ke arah Jalan dr Soetomo.
Karena kejadian itu, Swift mengaku kehilangan beberapa barang yang sulit digantikan. Khususnya smartphone. "Di sana banyak sekali foto dan kontak yang akan sulit dikembalikan," ujar perempuan yang mengaku datang ke Surabaya hanya untuk sambang bayi sahabatnya itu.
Selain handphone, Swift kehilangan kacamata, paspor, serta uang USD 300 yang belum ditukarkan di money changer. "Untuk paspor, saya sudah uruskan ke kedutaan," tutur Nathan.
Kasus perampasan itu langsung dilaporkan ke Polsek Tegalsari. Namun, entah karena begitu banyak laporan kriminalitas jalanan, polsek cukup kerepotan. Mereka meneruskan laporan WNA tersebut ke Polrestabes Surabaya.
Wakasatreskrim Polsek Surabaya Kompol Manang Soebeti membenarkan adanya laporan tersebut. Dia juga telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian serta memeriksa CCTV. "Masih dalam proses lidik, doakan agar cepat tertangkap," ungkap Manang.(all/c10/fat/flo/jpnn)