Astaga, Usai Dipakai Salat, Musala Ambruk
jpnn.com - BANYUWANGI - Jamaah yang menuaikan salat Subuh di Musala Al Ikhlas Dusun Jatisari, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, nyaris menjadi korban. Berselang beberapa menit setelah salat berakhir, bangunan tempat ibadah di kampung itu ambruk.
"Saya baru saja masuk rumah setelah salat di musala. Saya kaget mendengar suara gemuruh yang cukup keras dari sana," ujar Sutrisno, 36, salah seorang warga sekitar musala.
"Saat salat Subuh, saya sempat mendengar suara kretek-kretek seperti kayu yang akan patah." imbuhnya. Hanya, dia tidak menyangka bahwa suara tersebut berasal dari bangunan kap di musala.
Bangunan musala yang ambruk itu berada di bagian atas atau kap. Bagian tengah belandar cor yang membentang di musala tersebut patah. "Belandarnya pedot. Bangunannya ambruk," ucapnya. Saat kejadian, semua jamaah sudah meninggalkan musala.
Kepala Dusun Jatisari Jauhari mengungkapkan, Musala Al Ikhlas diperbaiki kali terakhir pada 15 tahun silam. Para pengurus musala sebenarnya sudah berencana untuk memperbaiki lagi. "Enam bulan lagi akan kami rehab," katanya.
Saat ini warga masih beriuran anggaran. "Rehab itu membutuhkan dana Rp 60 juta. Sekarang masih terkumpul Rp 40 juta," ungkapnya. Namun, rencana rehab tersebut kalah cepat dengan ambruknya bangunan.
Alhasil, panitia perbaikan musala yang sudah dibentuk kini harus mempercepat rehabilitasinya. Karena kerusakannya cukup parah, biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi dipastikan membengkak. "Banyak kayu patah dan tidak bisa dipakai lagi," ujarnya.
Saat meninjau musala, Kepala Desa Wringinagung Sunaryanto berjanji bahwa pemerintah desa setempat proaktif dalam perbaikan musala itu. Hanya, pihaknya belum bisa memutuskan bantuan yang akan diberikan. "Kami akan rapat dulu. Pemerintah desa akan membantu," ucapnya.