Asyik, Para Penghafal Alquran Dapat Beasiswa Sampai Lulus Kuliah
Kelima pelajar yang juga penghafal Alquran itu sudah dinyatakan lolos seleksi.
Dwi berharap program ini akan memotivasi anak-anak yang saat ini tengah nyantri maupun sedang belajar menghafal Alquran. “Saya berharap ini bisa menyemangati mereka, bahwa bukan tidak mungkin mereka yang hanya lulusan pondokan bisa bersekolah di perguruan tinggi negeri,” ujar Dwi.
Salah seorang peserta tes, Mohammad Sofi menyatakan rasa senangnya bisa terjaring program ini. "Program ini benar-benar berguna bagi orang tidak mampu seperti saya agar bisa pandai dan membantu keluarga saya keluar dari kemiskinan,” kata Sofi.
Lulusan MAN Banyuwangi ini berharap bisa menjalani kuliah sambil terus melanjutkan menghafal Alquran. Sofi adalah satu di antara peserta tes yang hafal Alquran. Pemuda yang tinggal di Kelurahan Penataban dan pernah mondok di Pondok Pesantren Al- Anwari Banyuwangi ini mampu menghafal 10 juz.
Sofi berkeinginan besar untuk memperbaiki hidupnya di kemudian hari dan membahagiakan ibunya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap program tersebut bisa meningkatkan kualitas SDM Banyuwangi. "Untuk program beasiswa bagi para pelajar penghafal Alquran ini kami juga menanamkan nilai-nilai keislaman yang ramah," ujarnya.
Jika para penghafal Alquran hanya dites hafalannya saja, berbeda dengan peserta jalur umum. Mereka harus menjalani serangkaian ujian seperti tes tulis yang meliputi pengetahuan umum dan dasar, potensi akademik, dan wawancara. Hasilnya akan diumumkan pada 10 Juli mendatang.
Sejak diluncurkan pada 2011, program beasiswa Banyuwangi Cerdas telah menggelontorkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk membiayai 500 anak muda Banyuwangi yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar Banyuwangi.