Asyik, Premium Dipastikan Ikut Turun Harga
jpnn.com - JAKARTA – Masih berkutatnya harga minyak dunia di level bawah, dan stabilnya nilai tukar rupiah berdampak positif terhadap harga energi. Sejak kemarin, tarif listrik per kilo watt hour (kWh) turun. Begitu juga dengan harga pertamax dan pertalite. Menariknya, premium juga akan lebih murah.
Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Benny Marbun mengatakan, penurunan itu berlaku terhadap 12 golongan tarif. Itu berarti, tarif listrik terus turun sejak awal tahun. ’’Golongan yang mengikuti mekanisme tarif adjustment, turun antara Rp 26 hingga Rp 41 per kWh,’’ ujarnya.
Lebih lanjut Benny menjelaskan, penurunan tarif itu paling utama disebabkan oleh fluktuasi harga minyak dunia. Dari yang semula rata-rata Desember 2015 USD 35,48 per barel, menjadi USD 27,49 per barel pada Januari. Sedangkan inflasi, turun dari 0,96 persen pada Desember 2015 menjadi 0,51 persen di Januari.
Untuk nilai tukar rupiah, perusahaan yang dipimpin Sofyan Basir itu mencatat relatif stabil. Pada Desember 2015 nilai tukarnya Rp 13.855 per USD, dan Januari lalu berada di level Rp 13.889 per USD. ’’Meski sedikit, juga membantu turunnya tarif listrik,’’ kata Benny.
Seperti diketahui, untuk menentukan tarif listrik bulan berjalan, PLN menggunakan rata-rata dua bulan sebelumnya. Selain itu, penentuan tarif dasar listrik juga dipengaruhi oleh harga minyak, inflasi, dan nilai tukar. PLN berharap, penurunan tarif itu bisa memberi dampak positif pada industri dan bisnis.
’’Terutama yang skala menengah dan besar, supaya daya saing industri bisa meningkat,’’ katanya.
Terpisah, untuk penurunan harga bahan bakar seri pertamax dan pertalite sudah disampaikan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang. Pada Jawa Pos, dia mengatakan kalau penurunan kali ini lebih banyak ditentukan oleh menguatnya rupiah ketimbang harga minyak dunia.
Berbeda dengan PLN, rata-rata harga yang digunakan Pertamina untuk menentukan harga bahan bakar khusus itu dalam dua mingguan. Nah, selama Februari sendiri, Pertamina melihat kalau harga minyak tidak banyak berubah. ’’Lebih karena nilai tukar. Selama sebulan ini harga minyak relatif stabil,’’ katanya.