Aturan Menteri Bikin Riau Andalan Pulp and Paper PHK Massal
"Kami sudah dan terus berupaya untuk konsultasi dengan kementerian untuk mencari solusi terbaik agar operasional perusahaan normal lagi," kata Agung.
Dia mengakui, pembatalan izin operasional yang dikeluarkan oleh menteri lingkungan hidup dan kehutanan membuat perusahaan merugi karena sudah menanam banyak investasi.
Saat ini, perusahaan sudah berinvestasi sebesar Rp 85 triliun.
Perusahaan juga sedang membangun hilirisasi industri pulp yang menghasilkan kertas dan rayon bahan baku tekstil dengan investasi Rp 15 triliun.
"Sehingga total investasi mencapai Rp 100 triliun," kata Agung.
Dia menambahkan, perusahaan berorientasi ekspor yang menghasilkan devisa kepada negara USD 1,5 miliar atau Rp 20 triliun per tahun.
Meski begitu, dia meyakini pemerintah akan memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini.
Pasalnya, banyak dampak negatif jika operasional dihentikan.