Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Australia Akan Mereformasi Kebijakan Imigrasi, Termasuk Memperketat Aturan untuk Pelajar Internasional

Kamis, 27 April 2023 – 23:37 WIB
Australia Akan Mereformasi Kebijakan Imigrasi, Termasuk Memperketat Aturan untuk Pelajar Internasional - JPNN.COM
Pemerintah Australia mempertimbangkan untuk mereformasi kebijakan imigrasi, termasuk memperketat aturan bagi pelajar internasional (ABC News: Tim Swanston)

Pemerintah federal Australia akan mengubah sistem imigrasi Australia di hampir setiap kategori visa. 

Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Australia dalam acara National Press Club, hari ini.

Salah satu perubahan tersebut termasuk meningkatkan upah minimum yang harus dibayar perusahaan bagi pekerja, serta membuka jalur bagi 17.000 pekerja sementara untuk mendapatkan status penduduk tetap.

Sistem migrasi di Australia dinilai "kompleks, tidak efisien, dan tidak fleksibel", menurut sebuah tinjaun yang dilakukan, dengan rekomendasi agar mengubah jenis visa, sejumlah tes, serta masalah terkaitnya yang sudah bertahun-tahun diterapkan.

Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil mengatakan sistem visa di Australia saat ini tidak mampu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja, yang saat ini menjadi masalah terbesar ketenagakerjaan di Australia sejak Perang Dunia II.

Berikut adalah rincian dari beberapa perubahan yang akan dilakukan.

Berapa jumlah imigran yang akan diterima di Australia?

Pemerintah federal dan hasil tinjauan yang dilakukan terkait migrasi sepertinya dengan sengaja menghindar memberikan angka spesifik berapa banyak imigran yang bisa datang setiap tahun.

Salah satu yang melakukan peninjauan imigrasi ini, Dr Martin Parkinson, berpendapat jika jumlah tersebut diumumkan perdebatan seputar "besar" dan "kecil" akan lebih menguras energi dan malah mengabaikan jumlah pekerja sementara yang datang ke negara tersebut.

Australia akan mengubah kebijakan imigrasi yang saat ini dinilai terlalu kompleks, tidak efisien, dan tidak fleksibel

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News