Australia Ancam Boikot, Superman Is Dead: Bali Tak Perlu Sampah
jpnn.com - BAND papan atas asal Bali, Superman Is Dead (SID) angkat bicara seputar imbauan dari pemerintah Australia kepada warganya untuk memboikot Indonesia sebagai tujuan wisata.
Di twitternya (Superman Is Dead-@SID_Official), grup yang diisi Bobby Kool (lead vocal, guitar), Eka Rock (bass and backing vocal), Jerinx (drummer) itu menganggap ancaman Australia itu berlebihan.
Memang, Australia melalui Menteri Luar Negeri Julie Bishop tidak secara khusus menyebut Bali. Namun tak terbantahkan, kebanyakan wisatawan Negeri Kanguru yang ke Indonesia, mayoritas menuju Bali.
"Sebagai orang Bali, kami tidak memiliki kecenderungan rasis terhadap siapa pun. Sama sekali tidak. Tapi kami pikir gagasan bahwa beberapa warga Australia berpikir (diimbau) untuk memboikot Bali karena hukuman mati dua terpidana Aussie penyelundup narkoba, itu reaksi yang berlebihan," tulis SID.
Di sisi lain, SID sebenarnya menghargai ada warga Australia yang meminta terpidana yang kerap disebut duo Bali Nine itu diberi keringanan.
"Tetapi mengancam boikot Bali? Bali punya wisatawan dengan angka tinggi. Bukan hanya dari Australia, termasuk Jepang, Cina, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan semua tetangga di Asia. Dan sebenarnya, dapat bertahan hidup tanpa turis Australia," lanjut SID.
Band yang sudah mewarnai belantika musik sejak tahun 1995 ini juga heran, mengapa Australia mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Bali (Indonesia), di saat warga Bali juga merasa 'sakit perut' melihat tingkah turis Australia yang tidak menghormati warga dan budaya Bali.
"Ada beberapa dari mereka yang bertindak seperti raja, seolah-olah semua bisa dibeli dengan dolar Australia mereka," tulis SID.