Australia Kembali Potong Anggaran Bantuan Luar Negeri
Bendahara Negara Australia Joe Hockey akan memangkas bantuan asing, setelah ia mengungkapkan adanya defisit dalam anggaran tahun ini. Pernyataan Hockey diungkapkan setelah ia menyampaikan anggaran pertengahan tahun pemerintah Australia hari Senin (15/12/2014).
Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa anggaran untuk bantuan asing akan berkurang hingga lebih dari 30 triliun rupiah, selama empat tahun ke depan. Pemotongan dana bantuan asing juga pernah terjadi di era kepemimpinan pemerintahan PM John Howard.
Dalam Laporan Ekonomi dan Fiskal Pertengahan Tahun disebutkan pemotongan ini dilakukan di luar pemotongan anggaran bantuan asing yang dilakukan pada bulan Mei lalu, sebesar 76 triliun rupiah.
Dari jumlah tersebut sebagian akan digunakan untuk pengeluaran baru, misalnya 6,3 tiliun rupiah untuk keamanan nasional di Australia dan pengerahan pasukan ke Timur Tengah.
Defisit anggaran Australia tahun ini, diperkirakan akan melebihi dari 400 triliun rupiah. Pada bulan Mei, saat mengumumkan anggaran pemerintahan baru, memperkirakan defisit akan berada di posisi 298 triliun rupiah.
"Kami tetap pada jalur yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan untuk mencapai anggaran yang surplus. Hanya saja kita akan mecapainya dalam waktu yang sedikit lambat," ujar Mathias Cormann, Menteri Muda Keuangan Australia.
Sementara itu, Menteri Keuangan bayangan dari Partai Buruh, Chris Owen mengkritik potongan untuk bantuan asing.
"Pemerintah telah memperlakukan anggaran bantuan asing seperti halnya ATM," ujar Bowen kepada salah satu program ABC di Radio National.