Australia-Timor Leste Setuju Berbagi Kekayaan Migas di Celah Timor
"Kedua negara bernegosiasi dengan itikad baik untuk mencapai sebuah perjanjian yang dipercaya adil, seimbang dan konsisten dengan hukum internasional oleh Timor Leste, Australia dan Komisi (Konsiliasi)," kata pernyataan tersebut.
Tapi potensi permasalahan di balik kesepakatan tersebut tampak jelas.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan bahwa pengembangan Greater Sunrise "memerlukan dukungan perusahaan patungan migas swasta yang kapasitasnya untuk mengembangkan dan mengoperasikan proyek akan bergantung pada kelayakan ekonominya".
Bishop berharap bisa melihat Timor Leste memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
"Kami menginginkan Timor Leste menjadi tetangga yang stabil dan sejahtera. Karena itulah kami ingin melihat proyek ini dikembangkan, yang secara ekonomi dapat bertahan dalam jangka panjang untuk memberikan manfaat maksimal," katanya.
Perusahaan patungan yang dipimpin raksasa energi Woodside, berpendapat bahwa perpipaan gas ke Timor Leste tidak layak secara ekonomi, karena jalur pipa harus melintasi ceruk bawah laut sedalam lima kilometer.
Namun Dili bersikukuh dengan rencananya. Mereka ingin mengembangkan Greater Sunrise secepat mungkin, karena negara itu sangat bergantung pada pendapatan migas, sementara cadangan migas mereka saat ini diperkirakan akan habis dalam satu dekade.
Wakil Perdana Menteri Timor Leste Agio Pereira mengatakan kedua negara sekarang akan melanjutkan pembicaraan mengenai pengembangan Greater Sunrise.