Autopsi Belum Usai, Kematian Anak Buah Menteri Susi Masih Misteri
jpnn.com - JAKARTA -- Meninggalnya saksi kunci kasus dugaan praktik perbudakan di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, Yosep Sair Lela, Sabtu (18/4) di sebuah hotel di Jakarta Pusat masih menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tak menelan mentah-mentah informasi yang menyebut Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, itu meninggal karena sakit jantung.
Langkah permintaan autopsi pun telah ditempuh menteri yang berlatar belakang pengusaha ini. Polri pun langsung bertindak cepat.
Otopsi pun dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Saat ini, hasilnya masih belum ketahuan untuk mengetahui apakah Yosef benar meninggal karena sakit atau karena faktor lainnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, saat ini masih didalami apakah kematian Yosep ada kaitannya dengan kasus Benjina atau tidak.
"Otopsi sudah dilakukan, tapi (hasil) masih dalam penyelidikan. Dalam otopsi lihat latar belakangnya kenapa, (apakah) bunuh diri atau pembunuhan," kata Anton di Mabes Polri, Selasa (21/4).
Dia mengatakan, apakah Yosep meninggal terkait kasus Benjina atau tidak masih perlu kajian lebih mendalam. Polri berjanji akan menyelidiki persoalan tersebut karena ini merupakan kasus serius. "Ada kaitan atau tidak, perlu di dalami," tegasnya.
Terkait permintaan Menteri Susi untuk melindungi saksi-saksi kunci lainnya, Anton mengatakan bisa dilakukan dengan koordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. "Supaya bisa melindungi secara maksimal," tegasnya. Saat ini, masih ada delapan saksi kunci lainnya di kasus Benjina. (boy/jpnn)