Avanza Tertekan, Imbasnya ke Penurunan Laba Bersih Grup Astra
jpnn.com, JAKARTA - Pada saat penjualan mobil di Indonesia mencatatkan hasil positif sepanjang 2018, laba bersih PT. Astra International (Grup Astra) dari sektor otomotif malah terbalik, pasalnya performa Toyota sedikit terganggu melalui model Avanza.
Dalam laporan keuangan Grup Astra, diumumkan bahwa penerimaan laba bersih sebanyak Rp 8,5 triliun sepanjang 2018. Ini menunjukkan tren penurunan sekitar 4 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY).
BACA JUGA: MPV Terlaris di Dunia, Avanza Melorot dan Wuling Masih di Puncak
Diakui Grup Astra, pengaruh performa dari lini bisnis otomotif terutama roda empat menjadi paling besar, khususnya lewat merek Toyota. Di mana, Avanza yang dikenal merajai kelas low MPV (segmen paling gemuk) mengalami pelemahan performa. Diolah dari data Gaikindo, pada 2017 Avanza sanggup mencatatkan distribusi sebanyak 116.311 unit, sementara pada 2018 mengalami penurunan menjadi 82.167 unit.
Kendati dari seluruh brand yang ditangani Grup Astra yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeout secara akumulatif mencatatkan total 582 unit atau naik 1 persen, tetapi secara penguasaan pangsa pasar Grup Astra turun dari 54 persen menjadi 51 persen.
Ketatnya persaingan serta memaksa grup menjalankan strategi menekan keuntungan mau tidak mau harus dijalankan.
Di sisi lain, bisnis otomotif Grup Astra masih tertolong dari penjualan sepeda motor melalui merek Honda. Penjualannya meningkat 8 persen dengan pangsa pasar mencapai 75 persen.
Kemudian juga ditopang dari lini bisnis komponen otomotif lewat PT. Astra Otoparts, yang juga mengalami peningkatan laba bersih 11 persen menjadi Rp 611 miliar.