btn close ads
Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Awal Ramadan Potensi Tak Sama

Selasa, 19 April 2016 – 05:57 WIB
Awal Ramadan Potensi Tak Sama - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan, akan ada potensi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan 1437 H/2016 M ini. 

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan, ada tiga sistem atau kriteria penetapan kalender hijriyah. Seperti penetapan 1 Ramadan, 1 Syawal, 1 Dzulhijjah, dan bulan-bulan kalender hijriyah lainnya.

Ketiga kriteria itu adalah Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah, Imkanul Rukyah (tinggi hilal minimal 2 derajat) Nahdlatul Ulama (NU), dan kriteria Hisab-Rukyah (tinggi hilal 4-6 derajat) acuan Persis (Persatuan Islam).

Dari ketiga acuan itu, Thomas mengatakan NU dan Muhammadiyah bakal kompak mengawali puasa pada 6 Juni. Pasalnya tinggi hilal pada 5 Juni sudah memenuhi kriteria pemantauan (rukyah) hilal.

"Namun dalam acuan Persis, tinggi hilal belum memenuhi kriteria," katanya di Jakarta kemarin. Sehingga ada potensi Persis mengawali puasa 7 Juni.

Menurut Thomas, PP Muhammadiyah melalui sistem hisab dan kriteria Wujudul Hilal-nya, sudah memastikan 1 Ramadan jatuh pada 6 Juni dan 1 Syawal pada 6 Juli. Sementara NU seperti biasa masih menunggu rukyah dan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag).

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Machasin mengatakan sidang isbat 1 Ramadan digelar 5 Juni. Sementara sidang isbat 1 Syawal digelar 4 Juli.

Dia menuturkan Ramadan tahun ini akan berdurasi 30 hari. Pasalnya posisi hilal pada 4 Juli masih minus. Sehingga durasi bulan puasa digenapkan (isti'mal) jadi 30 hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Close menu