Awan Setho Raharjo Masih Ingat Detik-detik Kritis Saat Itu
jpnn.com - Awan Setho Raharjo yang lehernya terhantam lutut lawan, kini sudah bisa berlatih normal tanpa harus mengenakan helm ala kiper Arsenal Petr Cech.
---
YANG dihadapi adalah para penyerang bertubuh tegap dan kekar macam Herman Dzumafo dan David da Silva. Tapi, tak tampak keraguan dalam tiap gerakan Awan Setho Raharjo.
Dalam latihan bersama klubnya, Bhayangkara FC, di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2) sore, bola-bola sulit berani diambil kiper 21 tahun itu.
Padahal, baru Senin lalu (19/2) dia bergabung latihan secara penuh dengan skuad juara Liga 1 2017 tersebut.
”Awan sosok yang luar biasa. Dia menjadi salah satu andalan kami. Beruntung, dia bisa pulih lebih cepat,” puji Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara FC.
Awan memang mengalami cedera mengerikan bulan lalu. Cedera yang menurut dokter tim Bhayangkara FC Alfan Nur Asyhar serupa dengan yang merenggut nyawa kiper Persela Lamongan Choirul Huda pada 15 Oktober tahun lalu.
Cedera itu dialami Awan saat membela Bhayangkara melawan klub Jepang, FC Tokyo, dalam rangka merayakan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang (27/1).
Dalam sebuah momen perebutan bola di laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, lutut kanan Diego Oliveira tanpa sengaja menghantam leher kiri Awan.
Penanganan ekstracepat turut menyelamatkan nyawa kiper kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 20 Maret 1997, tersebut. Lehernya saat itu langsung dipasangi neck collar.