Awas, Difteri Berpotensi Jadi Bioteroris
jpnn.com, JAKARTA - Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Dr drg Wahyu Sulistiadi MARS menyatakan, penyebaran penyakit difteri harus benar-benar diwaspadai dan segera dicarikan solusinya. Sebab, bukan tidak mungkin di masa-masa mendatang penyakit mematikan akibat bakteri corynebacterium diphtheriae itu menjadi bioteroris.
Berbicara pada diskusi bertajuk Tujuh Solusi Pencegahan Difteri yang diselenggarakan Ikatan Alumni (ILUNI) UI di Salemba, Jakarta Pusat, Senin (18/12), Wahyu mengatakan, bioteroris bisa menyerang kapan saja. Penanganannya pun tak bisa menggunakan cara-cara biasa tanpa menuntaskan akar masalahnya.
“Penyakit difteri ini dalam jangka waktu lama sudah tidak muncul, bahkan hampir dikatakan musnah dari permukaan bumi Indonesia. Akan tetapi ketika bangsa ini tidak lagi memedulikan kesehatan masyarakatnya, difteri bisa menghimpun dan menyerang begitu cepat anggota masyarakat kita,” ujar Wahyu.
Ketua bidang kesehatan masyarakat ILUNI UI itu menambahkan, merujuk data Kementerian Kesehatan per akhir November 2017, difteri sudah menjangkiti 95 kabupaten/kota di 20 provinsi. Total sudah ada 622 kasus difteri dan merenggut 32 jiwa.
Wahyu memerinci, wabah difteri memasuki 11 ibu kota provinsi berpenduduk padat. Sedangkan sejumlah provinsi telah menetapkan wabah difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB), yakni Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
“Pemerintah perlu cepat dan tanggap mengatasi darurat kesehatan masyarakat melalui darurat difteri. Solusi lainnya adalah health promotion and prevention disease,” cetusnya.
Karena itu pula ILUNI UI sebagai bagian dari komponen bangsa berpaya menghadirian solusi. Ketua Umum ILUNI UI Arief Budhy Hardono yang ikut hadir pada diskusi itu mengharapkan wabah difteri bisa segera tertanggulangi.
“ILUNI UI diminta ataupun tanpa diminta akan memberikan beberapa pemikiran masukan kepada pemerintah untuk mengatasi wadah penyakit dipteri agar segera teratasi dan tidak berulang kembali,” ujar Budhy.(jpg/jpnn)