Awas, Jangan Korbankan Indonesia demi Lebaran Kuda
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengkhawatirkan ancaman terhadap kebhinnekaan dalam pilkada saat ini. Menurutnya, harus ada upaya untuk melawan aktor-aktor politik yang ingin merusak kebhinnekaan.
Boni mengatakan hal itu dalam acara diskusi bertema Membaca Tanda Sejarah, Menjaga Indonesia Bhinneka yang digelar dalam rangka deklarasi Front Pembela Indonesia (FPI) Bhinneka di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/11). “Aktor politik ini entah berpikir apa. Aksi 4/11 (aksi demonstrasi 4 November, red) sampai lebaran kuda ini antitesis dari membangun ke-Indonesia-an,” katanya.
Istilah lebaran kuda yang dirujuk Boni adalah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono pada saat jumpa pers menyikapi rencana aksi 4/11 pada awal November lalu. Presiden RI Keenam itu menegaskan bahwa unjuk rasa akan terus ada hingga lebaran kuda sepanjang tuntutan pedemo tidak dipenuhi.
Lebih lanjut Boni mengatakan, kebhinnekaan sudah menjadi roh bagi Indonesia. Menurutnya, kebhinnekaan justru membawa maslahat bagi Indonesia.
Karenanya, sambung anggota Dewan Pengawas LKBN Antara itu, segala upaya yang mengancam kebhinnekaan Indonesia harus dilawan. Alasannya, agar Indonesia tidak terseret ke perpecahan.
“Kalau kita komit dengan ke-Indonesia-an, kita harus bersatu melawan ancaman. Jangan kembali pada kehancuran,” pungkas Boni.
Sedangkan Koordinator FPI Bhinneka Abi Rekso mengatakan, menjadi mayoritas bukan berarti harus memaksakan kehendak. Sebab, katanya, semua pihak harus taat pada konstitusi.
“Kita punya konstitusi, jadi mari kita hormati. Rumah Indonesia yang menghormati keragaman harus kita pertahankan,” katanya.