Awas! Letusan Utama Gunung Agung Diprediksi 1 Bulan Lagi
Jika mengacu pada letusan Gunung Agung tahun 1963, Gede Suantika mengatakan bahwa letusan yang terjadi saat ini merupakan tipe letusan pendahuluan. Terkait dengan kondisi itu pihaknya memberikan tenggang waktu hingga satu bulan untuk terjadi letusan utama. “Letusan utama bisa terjadi satu bulan dari letusan pendahuluan,” paparnya,
Terkait dengan adanya kemungkinan letusan utama terjadi sebelum waktu satu bulan, pihaknya mengaku masih ada kemungkinan letusan terjadi kapan saja, karena saat ini Gunung Agung berstatus Awas, sehingga letusan dapat terjadi kapan saja.
"Kalau melihat perjalananya Gunung Agung bisa dibilang unik, karena sedikit berbeda dengan gunung-gunung lainnya. Tapi kalau lihat letusan tahun 1963, ya kira-kira sebulan dari sekarang,” pungkasnya.
Hingga saat ini Suantika mengatakan pihaknya tidak lagi bisa menghitung adanya kegempaan. Hal ini lantaran Gunung Agung hingga saat ini terus mengalami gempa tremor menerus. “Jadi parameter kami sudah tidak kegempaan lagi. Untuk gempa saat ini sulit dihitung. Karena aktivitas Gunung Agung sudah berada di sekitar kawah, yang tercatat hanya tremor menerus, dan pengamatan gunung secara visual,” bebernya.
Uniknya, hingga ditetapkan kembali menjadi awas, zona perkiraan bahaya letusan hanya 8 km dan 10 km sektoral. Atau lebih sempit jika dibandingkan dengan Gunung Agung menyandang status awas sebelumnya. Seperti diketahui, saat status Awas sebelumnya, zona bahaya ditetapkan menjadi 9 km dan 12 km sektoral. (bx/gus /bay/yes/jpr)