Awas Merica Palsu Beredar, Seperti Ini Bentuknya
jpnn.com - SETELAH beredar beras plastik di Bekasi, kini Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Mojokerto menemukan bahan pangan jenis bumbu dapur yang terindikasi palsu. Bumbu dapur palsu itu adalah merica. Saat ini merica palsu itu masih diperiksa di laboratorium untuk mengetahui kandungan berbahaya di dalamnya.
Kepala Disperindagpas Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto menyatakan, temuan merica palsu tersebut bisa terdeteksi saat pihaknya meninjau langsung dan melakukan pengawasan ke pasar-pasar awal pekan lalu. Dari salah satu toko kelontong di Pasar Bangsal, Sawahan, ditemukan merica yang diduga palsu itu. ’’Kami curiga karena secara fisik, aroma, dan penampakannya tidak seperti merica pada umumnya,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Mojokerto Sabtu (13/6).
Menurut Bambang, temuan tersebut diindikasikan kuat palsu. Sebab, ada perbedaan dengan merica asli. Secara fisik, merica palsu itu berbentuk bulatan kecil tanpa adanya serat. Kemudian, aromanya tidak pedas seperti merica pada umumnya. ’’Kalau dicelupkan di air, justru ambyar alias tidak utuh lagi,’’ ungkapnya.
Pihaknya mencurigai merica palsu tersebut berisi bahan-bahan yang tak layak dikonsumsi. Untuk memastikannya, pihaknya masih memeriksakan isi alias kandungan merica tersebut ke laboratorium dinas kesehatan (dinkes). ’’Dari lab dinkes, nanti diujikan lagi,’’ katanya.
Dari segi harga, merica palsu itu terbilang sangat murah bila dibandingkan dengan harga merica sebenarnya. Per kilogram merica palsu hanya dijual Rp 40 ribu. Padahal, harga merica bisa mencapai Rp 200 ribu per kilogram. Selisih harga yang sangat jauh tersebut lantas memunculkan kecurigaan bahwa kandungan merica palsu berasal dari bahan berbahaya yang murah dan gampang didapat. ’’Harganya murah sekali,’’ ujarnya.
Sementara itu, temuan disperindagpas tersebut ternyata hanya terjadi di Pasar Bangsal. Di pasar-pasar besar lainnya tingkat kecamatan untuk sementara ini belum ditemukan. Pihaknya bakal menelusuri lebih lanjut keberadaan merica palsu tersebut. ’’Kita sudah keluarkan edaran agar bahan itu langsung dimusnahkan,’’ tegas Bambang.
Pihaknya juga berencana melakukan pemeriksaan terpadu dengan instansi lain. Hal itu terkait dengan kepentingan masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadan dan Lebaran. ’’Kita bakal tindak lanjuti dengan operasi terpadu. Jika ditemukan merica palsu lagi, kita akan koordinasikan dengan aparat,’’ jelasnya. (fen/yr/c23/dwi)