Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Awas, Rampok ATM Jaringan Internasional

Pasokan Senjata dari Jabar

Jumat, 08 Oktober 2010 – 08:49 WIB
Awas, Rampok ATM Jaringan Internasional - JPNN.COM
"Iwan kenal pertama dengan seorang perampok asal Palembang berinisial A. Setelah berkenalan dengan A, ia mengenalkan Iwan dan Ikhsan dengan rampok yang berinisial E asal Jambi. Sebelum Iwan memimpinan sendiri, aksi di kampus Bung Hatta rampok yang berinisial A dan E juga pernah beraksi di Sumbar," ungkap Wisnu. Gembong rampok yang berinisial A pernah beraksi di ATM yang berada di kampus Siteba, dengan anggota 7 orang. Sedangkan gembong rampok yang berinisial  E  pernah beraksi di kampus Unand, dan Padang Baru dengan anggota delapan orang. "Saat A danE beraksi di Kota Padang, Iwan dan Ikhsan selalu terlibat," tambah Wisnu.

Dari hasil penyidikan juga terungkap senjata yang dibawa Pak De yang berasal dari kawasan Jawa Barat dibeli Rp5 samapi 10 juta rupiah. Sementara, uang dari hasil rampokan mesin ATM di Kampus Bung Hatta, dibagi untuk perorangan berkisar Rp34 sampai 36 juta rupiah. Itu pengakuan Ikhsan kepada penyidik.

Ikhsan juga mengaku, sebelum mereka beraksi, Iwan menghubungi kawanan dari Lampung, Jambi, dan Pekanbaru. Saat mereka sampai di Sumbar, perencanaan untuk membobol ATM di Kampus Bung Hatta dilakukan dikawasan Pariaman, tepatnya di rumah Rahmad. Sedangkan saat perencanaan, Rahmad dan istrinya tidur ditempat lain.

Delapan kawanan rampok itu mempunyai fungsi masing-masing. Sopir Khairil, Iwan Gonggong dan Ikhsan. Sedangkan yang mengelas mesin ATM adalah Pak De alias Wisnu Wibowo dan Hendra. Selama ini Hendra didalam kawanan itu sangat terkenal keahliannya untuk mengelas. Dalam aksinya Hendra mampu mengelas dua mesin ATM itu dalam rentang waktu 10 menit. Sementara Rahman, Ikhsan, Bento, Sudirman alias Sudip, dan Iwan Gonggong bertugas mengangkat mesin ATM

PADANG -- Semua pihak harap waspada. Komplotan perampok yang belakangan "bermain" di Padang, ternyata jaringan internasional. Yang membahayakan lagi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close