Awasi Dolly Buka Lagi, Satpol PP Sebar Anggota tak Berseragam
jpnn.com - PEMKOT Surabaya berusaha memastikan bahwa lokalisasi Dolly-Jarak tidak beroperasi lagi. Mereka terus mengawasi gerak-gerik para pengelola wisma yang masih nekat buka. Pengawasan itu tidak hanya berupa razia, tetapi juga pengawasan tertutup.
Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto sudah menyebar anak buahnya di sekitar Dolly-Jarak. Mereka tidak mengenakan seragam lagi layaknya petugas lapangan, namun sudah memakai seragam biasa. ’’Bukan hanya razia besar-besaran, tapi juga pengawasan tertutup untuk memantau wisma,’’ ujarnya kemarin (1/8).
Mantan camat Rungkut itu menegaskan, bila ada wisma yang nekat buka serta menerima tamu, pihaknya akan segera menggerebeknya. Petugas berseragam dengan jumlah yang cukup banyak telah siap sedia bergerak ke Dolly-Jarak jika ada informasi semacam itu. ’’Kami libatkan juga penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dalam penggerebekan,’’ tuturnya.
Dia tidak menampik dugaan bahwa masih ada potensi bukanya wisma tersebut. Tetapi, dia yakin wisma itu tidak akan buka terang-terangan. Bisa jadi hanya sembunyi-sembunyi. ’’Saya kira, para pemilik wisma itu berpikir ratusan kali kalau mau buka. Mereka sudah melihat ketegasan kami,’’ jelasnya.
Salah satu buktinya, saat petugas satpol PP merazia Kamis (31/7). Mereka menangkap tiga perempuan yang mengaku PSK di sebuah rumah di Jalan Putat Jaya 8B Nomor 53. Tiga orang tersebut dibawa ke markas satpol PP untuk pendataan. Selanjutnya, mereka digelandang ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
Irvan menyatakan masih belum bisa menemui mucikari tiga perempuan itu. Mucikari yang disebut-sebut bernama Karli tersebut sedang tidak berada di rumah itu ketika penggerebekan. Pihaknya telah menyelidiki terkait dengan laporan soal keberadaan Karli tersebut. ’’Kami juga berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk proses selanjutnya,’’ ungkap dia. (ano/jun/mas)