Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

AWR dan Kostratani Jadi Perangkat Pertanian Masa Depan

Rabu, 29 April 2020 – 12:50 WIB
AWR dan Kostratani Jadi Perangkat Pertanian Masa Depan - JPNN.COM
Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mendukung pemanfaatan teknologi dan mekanisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan capian produksi. Foto dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mendukung pemanfaatan teknologi dan mekanisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan capian produksi. Menurut dia, teknologi adalah alat yang pasti, yang mampu menjadikan pertanian indonesia lebih maju, mandiri dan modern.

"Saya kira langlah ini sesuai dengan apa yang diarahkan Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo. Artinya teknologi yang diterapkan sudah sangat seimbang dengan kegiatan budidaya. Ini langkah yang bagus karena antara teknologi dan kebutuhan pangan sudah berjalan beriringan," ujar Winarno, Rabu (29/4).

Selain itu, kata Winarno, KTNA juga mengapresiasi pembangunan pusat data Agreculture War Room (AWR) yang mampu memetakan kondisi dan potensi lahan pertanian di daerah seluruh Indonesia.

Apalagi, Kementan juga membangun kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap-tiap Kecamatan.

"AWR dan Kostratani adalah dua perangkat masa depan yang mengubah wajah pertanian Indonesia dimata dunia," katanya.

Namun, di samping itu, Winarno berharap pemerintah memberi perhatian lebih dan perlindungan khusus kepada para petani. Dia ingin mereka dalam kondisi sehat, meski harus berproduksi dalam situasi pandemi.

"Saya yakin Kostratani melalui para penyuluhnya mampu mendampingi, sekaligus melindungi para petani dari ancaman pandemi corona. Untuk itu, tetap semangat. Bersama kita jaga pasokan pangan agar tetap terpenuhi. Kemudian mari kita manfaatkan momentum panen raya ini sebagai Jalan menuju swasembada," katanya.

Sebagai informasi, stok beras Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 6 juta ton. Angka tersebut dihitung melalui perkiraan produksi serta tambahan roll-over stok pada periode sebelumnya yang diperkirakan mencapai 11 juta ton. Dari penghitingan tersebut, angka konsumsi nasional hanya sekitar 7,9 juta ton.

Masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok tahun ini, karena jauh sebelumnya pemerintah sudah menghitung berapa kebutuhan dan pengeluaran pangan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close