Ayah, Tito Mau Tugas, Tolong Doanya...
jpnn.com - PALEMBANG – H Achmad Saleh menceritakan masa kecil Komjen Pol Muhammad Tito Karnavian MH PhD, calon tunggal kapolri.
Dari masa kecil hingga masa remaja Tito, Saleh mengatakan, Tito memang anak yang memiliki tekad kuat dan komitmen dalam setiap usaha yang dijalaninya. Bahkan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi dengan saudara-saudaranya.
“Selain disiplin, Tito juga mandiri. Dia aktif pramuka di sekolahnya sejak SMP hingga SMA. Tito masuk AKABARI , bersamaan juga lulus masuk univertas lainnya. Seperti masuk UGM, STAN dan Fakultas Kedokteran Unsri. Namun Tito memiliki AKABRI, karena saya ingat betul Tito pernah bilang ke saya, Tito ingin meringankan beban ayahnya," ujar Saleh, saat ditemui Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) di Jalan Sambu No. 36 Rt 02 Rw 01, Kota Palembang, Sumsel.
Terhadap Tito, Saleh pernah khawatir. Bukan khawatir karena penangkapan yang dilakukan Tito terhadap dua gembong teroris Azhari Husein (tahun 2005) dan Noordin M Top (2009), tapi khawatir ketika Tito bertugas memimpin Polda Papua.
“Saya khawatir dengan ancaman sparatis di Papua. Deg-degan, apalagi medan di Papua itu sangat berat. Tapi, Alhamdulillah, dua tahun tugas di Papua selesai juga,”lanjutnya.
Meski jarang pulang, lanjut Saleh, Tito selalu rutin menanyakan kesehatan dirinya. “Kami juga maklum dengan tugasnya yang begitu banyak,”sambungnya.
Hanya satu pesan Saleh pada anaknya. Yaitu, jalani tugas dengara dengan penuh tanggung jawab. “Tidak usah perdulikan persaingan. Terima apa adanya. Jika diberi amanah, jalani dengan tanggung jawab,”katanya Saleh.
Sampai saat ini, lanjut Saleh, Tito masih terus berkomunikasi dengan dirinya dan saudara-saudaranya.