Babak Belur dan Tak Bisa Berkilah, Donald Trump Akhirnya Mengaku Kalah
Trump sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari peristiwa kemarin. Pasalnya, dialah yang memprovokasi ratusan perusuh itu untuk berunjuk rasa di depan Gedung Capitol. Namun, ternyata massa bukan sekadar berdemonstrasi.
Ratusan orang menerabas barisan petugas kepolisian dan menginvasi gedung yang merupakan markas Kongres AS tersebut.
Aksi mereka memaksa para anggota Kongres untuk bersembunyi demi keselamatan masing-masing.
Para perwakilan dari partai Demkorat di Kongres pun langsung menyerukan kepada kabinet Trump dan Wapres Mike Pence agar menggunakan wewenang konstitusional mereka untuk mencopot Trump atas dasar menghasut pemberontakan.
Amandemen ke-25 dalam Konstitusi AS memperbolehkan jumlah mayoritas dari Kabinet untuk mencopot seorang presiden dari kekuasaan apabila dia tidak dapat melaksanakan tugasnya.
Namun seorang penasihat Pence mengatakan sang Wapers, yang harus menjadi pemimpin upaya semacam itu, menolak untuk menggunakan amendemen tersebut untuk mengusir Trump dari Gedung Putih.
Apabila Pence gagal untuk mengambil langkah, Pelosi memberikan sinyal bahwa dia akan mengumpulkan kembali anggota DPR untuk menginisiasikan proses pemakzulan terhadap Trump atas perannya dalam kericuhan pada Rabu, yang mengakibatkan kematian lima orang, termasuk seorang petugas kepolisian Capitol, yang kematiannya dikonfirmasi oleh anggota DPR Dean Phillips melalui Twitter.
Segelintir wakil rakyat dari partai Republik juga menyerukan pencopotan Trump. Laman editorial Wall Street Journal, yang dianggap sebagai suara terdepan dari pihak Republik, menyerukan pengunduran diri Trump pada Kamis malam.