Bacalah, Penjelasan Dokter soal Luka Balita Korban Bom Samarinda
jpnn.com - SAMARINDA – Empat balita menjadi korban ledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11).
Mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dokter jaga di UGD RSUD Ince Abdoel Moeis Samarinda Andri Ariasta Wicaksono mengatakan, luka bakar yang paling banyak diderita korban anak anak adalah di bagian wajah, tangan, kaki, hingga badan.
Andri menjelaskan, luka bakar yang diderita ini menyebabkan pasien kekurangan cairan.
Sebab, jelas dia, cairan alami tubuh otomatis ikut menguap bersamaan dengan kulit yang mengelupas.
Dia menerangkan, dua orang pasien dinyatakan dalam kondisi stabil.
Masing-masing Anita Kristobel Sihotang (2) dan Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4).
Namun, mereka tetap harus dirawat untuk memulihkan luka dan mencegah agar tak terjadi risiko infeksi.