Badrodin Haiti Harus Hati-hati
jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian RI saat ini tidak ada jenderal bintang empat. Tongkat komando tertinggi ada di tangan bintang tiga, yakni Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai wakapolri yang menjalankan tugas (plt) kapolri.
Dalam sejumlah pernyataan terkait kasus para pimpinan KPK, sikap Badrodin berbeda dengan Kepala Bareskrim Irjen Budi Waseso, yang kemarin resmi tambah satu bintang menjadi komjen. Badrodin dan Budi sama-sama bintang tiga.
Karenanya, Badrodin diingatkan agar cermat dan hati-hati dalam memimpin polri. "Dia (Badrodin, red) harus hati-hati. Sekarang ini situasinya sulit karena ada "medan pertempuran" antara politik versus hukum," ujar Komjen (Purn) Togar M Sianipar, kepada JPNN di Jakarta, kemarin (5/2).
Menurut mantan Kapolda Bali, Kaltim, dan Sumsel itu, sebenarnya tidak ada masalah kabareskrim bintang tiga dan plt kapolri juga bintang tiga. Pasalnya, menurut Togar, di internal polri dikenal istilah ring pangkat dan ring jabatan. Meski pangkatnya sama, namun komjen yang jabatannya lebih rendah harus tetap berada di bawah komando komjen yang punya jabatan lebih tinggi.
"Irwasum, Kepala Baharkam, Kabareskrim, itu semua bintang tiga, wakapolri juga bintang tiga. Tapi pangkatnya lebih tinggi wakapolri," terang mantan pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.
"Jadi tidak ada alasan mengatakan komando Badrodin lemah. Tapi memang dia harus hati-hati karena situasinya lagi sulit," kata Togar mengingatkan mantan Kapolda Sumut itu.
Dalam kasus pimpinan KPK, Badrodin dan Bareskrim tampak lemah koordinasi. Misalnya, saat pagi pada hari penangkapan Bambang Widjojanto, Badrodin memastikan tidak ada penangkapan mantan pengacara yang biasa dipanggil BW itu. Nyatanya, BW memang ditangkap.
Kemarin, pernyataan beda muncul lagi. Badrodin memberikan peluang kasus pimpinan KPK, selain BW, dibekukan alias SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan).