Bahlil Sebut Kehadiran Intibios di Karawang Tingkatkan Iklim Investasi
"Intibios ini diawali keterpanggilan memutus mata rantai Covid-19 dan sekarang bertransformasi menjadi laboratorium umum. Kami juga ada farmasi apotik. Transformasi ini dilakukan karena belajar dari pandemi Covid-19 dimana kesehatan sangat penting," tutur Rio.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi merupakan buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia.
"Ke depan, sektor kesehatan semakin strategis dalam pembangunan sebuah wilayah. Daya tarik dan ketahanan suatu wilayah semakin ditentukan oleh kehadiran dan kemampuan sektor kesehatan di tempat itu,” papar Enggartiasto.
Dia menjelaskan Intibios bertujuan untuk menjadi bagian dari penguatan sektor kesehatan di kota-kota tempat Intibios beroperasi, menjadi bagian dari pembangunan ekonomi dan kualitas manusia.
Enggar mengatakan, semangat Intibios adalah mendekatkan layanan kesehatan berkualitas dengan masyarakat dan pasar.
"Kami datang dan mendekat ke pasar dan masyarakat di mana kami dibutuhkan, kami siap datang ke sana," katanya.
Rio menambahkan, pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia.