Balita Jatuh dari Lantai III Gedung SD Itu Meninggal Dunia
”Kami tidak diperbolehkan masuk ke ruang operasi. Setelah operasi itu anak saya masih koma, dan dokter sudah berusaha keras menyelamatkan nyawanya tetapi takdir berkata lain. Sekitar pukul 20.00 WIB denyut jantung Afkar lemah, dan sejam kemudian setelah saya baca ayat suci napasnya berhenti,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Riyanto mengaku, tidak mengetahui jika kepergian Afkar bersama neneknya menjemput kakak sepupunya di SD Negeri 4 Ciputat berbuah petaka.
Sebab, selama ini putra tunggalnya itu tidak pernah lepas dari pengawasan neneknya saat bermain di lingkungan sekolah tersebut. Entah bagaimana anaknya bisa menaiki tangga gedung sekolah yang sedang direhab tersebut.
”Gak tahu kenapa bisa begini. Biasanya kalau antar dan jemput kakaknya sama ibu saya, Afkar tidak pernah dibiarkan main sendiri. Kami sekeluarga tidak mau menyalahkan siapa pun dalam kasus ini, dan ini jadi pelajar buat semua orang tua agar tidak lengah mengawasi balita mereka,” ucapnya.
Selain itu, Riyanto pun berharap, pihak SD Negeri 4 Ciputat segera merampungkan perbaikan gedung SDN tersebut.
Sebab, jika tidak maka kasus serupa dapat menimpa para siswa karena bangunan kelas itu belum diberikan tembok pembatas.
Dia juga meminta agar bangunan yang sedang dipugar ditutup agar siswa tidak bermain ke sana agar peristiwa tragis seperti itu tidak terulang.
Dari pantauan INDOPOS, keprihatinan atas insiden yang menimpa Afkar terjatuh dari lantai III gedung SDN 4 Ciputat ditunjukkan dua pejabat Pemkot Tangsel yang mendatangi rumah duka.