Balita Meninggal Diserang DBD
Hingga Februari Terjadi 40 KasusJumat, 08 Februari 2013 – 10:36 WIB
Meninggalnya balita yang diserang DBD, kata dia, diduga perawatan yang diberikan kepadannya terlambat. Karena daya tahan tubuh balita sangat berbeda dengan orang dewasa. “Penyakit DBD mengakibatkan dehidrasi dan nafsu makan berkurang,” katanya.
Kronologis meninggalnya balita, tambah dia, awalnya Agung diperiksa di Puskesmas Cineam. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jasa Kartini (RSJK). Akan tetapi pihak RSJK tak sanggup menanganinya. Kemudian Agung dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Karena di RSHS penuh, balita itu dirujuk lagi ke Rumah Sakit Santosa Bandung. “Agung akhirnya meninggal di sana,” tambahnya.
Pihaknya mengaku sudah melakukan upaya untuk meminimalkan penyebaran DBD dengan melakukan penyemprotan. Dimana ada beberapa wilayah yang sudah masuk level endemis seperti Cineam, Sukarame dan Singaparna. “Untuk wilayah yang endemis harus sering disemprot. Wilayah yang masuk endemis adalah daerah yang padat penduduk serta kondisi lingkunganya kumuh,” jelasnya.