Bambang Brodjonegoro Apresiasi Kolaborasi ITB dan Pertamina
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro memberikan apresiasi terhadap kolaborasi ITB dan Pertamina dalam mengembangkan inovasi bahan bakar biofuel yang berbahan minyak sawit.
Keberhasilan Pertamina dan ITB menguji coba produksi green diesel D100 dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) kelapa sawit berkapasitas 1.000 barel perhari di Kilang Pertamina Dumai telah memberi secercah harapan akan bangkitnya kemandirian energi terbarukan di Indonesia.
Dirediksi bahan bakar nabati berbasis sawit akan menjadikan perekonomian Indonesia bergerak lebih cepat untuk pemulihan ekonomi mengingat sektor energi memiliki peranan penting dan strategis bagi perekonomian nasional.
"Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan bahan bakar fosil dan beralih pada bahan bakar terbarukan. Kita perlu meningkatkan kapasitas bahan bakar terbarukan dalam energi campuran sekitar 23% di tahun 2025 dan harapannya dapat mencapai 31% pada 2050,” ujar Bambang Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam Webinar The Development of Biofuels Indonesia - Brazil, Rabu (9/9) malam.
Dia melanjutkan, bahan bakar nabati berbasis sawit diprediksi akan menjadikan perekonomian Indonesia bergerak lebih cepat dan bisa meminimalisir dampak perlambatan ekonomi yang kini mulai melanda banyak negara di dunia.
Konsumsi bahan bakar dalam negeri mencapai 1.790.000 barrel perhari. Namun kini Pertamina dan ITB telah berhasil memproduksi green diesel D100 dari 100% Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang di-cracking menggunakan katalis merah putih hasil pengembangan ITB dan Pertamina dengan kelapa sawit berkapasitas 1.000 barel perhari.
Dengan demikian dapat membantu kebutuhan bahan bakar fosil dalam negeri yang sangat tinggi.
“Bahan bakar minyak sawit merupakan komoditas sumber daya alam terbarukan di Indonesia yang jumlahnya berlimpah. Biofuel juga memberi peluang terhadap pemberdayaan petani sawit rakyat dalam industri bahan baku biohidrocarbon, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka,” paparnya.