Bambu Hermawan
Oleh: Dahlan IskanMinggu, 06 Oktober 2024 – 06:16 WIB
![Bambu Hermawan Bambu Hermawan - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com
Malamnya saya telepon Dina. Ingin kenalan. Juga ingin tahu bagaimana Dina bisa memegang rekor penelitian di Indonesia.
"Lho, kita kan, pernah bertemu, Pak," jawab Dina.
"Hah?”
"Bapak lupa, ya. Kita bertemu di Taiwan," ujar Dina.
"Saat bapak memberi kuliah umum saya masih mahasiswa S-3 di sana. Kita sempat ngobrol bersama teman-teman".
"Anda yang cantik mungil dan imut itu?"
"Saya ingat bapak memuji kami beruntung bisa kuliah di Taiwan yang ekonominya unik: lebih bertumpu pada usaha kecil dan menengah".
Dina ternyata punya cara sendiri untuk berprestasi dalam riset: bergabung ke grup riset yang besar (lihat Disway soal Dina edisi besok).