Bamsoet Ajak Parlemen Dunia Berperan Aktif dalam Pencapaian SDGs
Hadir pula pimpinan parlemen dari 27 negara, antara lain Ketua Parlemen Arab Saudi Dr. Abdullah Mohammed Ibrahim Al Sheikh, Ketua Parlemen Portugal Mr. Eduardo Ferro Rodrigues, Ketua Parlemen Timor Leste Arao Noe de Jesus da Costa Amaral, Ketua Parlemen Gambia Mariam Jack Danton, Wakil Ketua Parlemen Jordan Ahmad Hamisat, dan Wakil Ketua Parlemen Kamerun Mbah Ndam Joseph.
BACA JUGA : Tegas, Munarman FPI Sebut Pemindahan Ibu Kota Bertentangan dengan Pancasila
Turut serta empat organisasi internasional dan pemerintahan yang menjadi observer, seperti Westminster Foundation for Democracy (WFD), Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), Parliamentary Assembly of the Mediterranean (PAM) dan DAP Malaysia (Women Wing).
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menjelaskan, WPFSD merupakan forum parlemen dunia yang diinisiasi oleh DPR RI yang berfokus kepada peningkatan peran parlemen dalam pencapain Sustainable Development Goals (SDGs).
Sidang WPFSD dilakukan secara berkala setiap tahunnya, dimulai sejak tahun 2017 hingga kini dengan mengangkat berbagai tema yang menjadi perhatian dunia.
"Sebagai bagian dari implementasi fungsi Diplomasi Parlemen yang diamanahkan oleh Undang-Undang MD3, DPR RI telah menjadi bagian terdepan dari parlemen dunia dalam menyukseskan SDGs. Sidang WPFSD ke-3 ini akan membahas tentang Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan," tutur Bamsoet.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, selama bertahun-tahun, ketimpangan menghadirkan tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia. Dampak ketimpangan pada masyarakat dunia sangat parah, terutama menciptakan dan melanggengkan kemiskinan serta marginalisasi yang pada akhirnya dapat menyebabkan konflik.
"Dalam merespons kondisi ini, parlemen dunia dengan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasannya, berperan penting dalam memastikan komitmen pembangunan SDGs di masing-masing negaranya bisa tercapai. Seperti yang diungkapkan Presiden Inter-Parliamentary Union pada pertemuan parlemen di High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development di New York beberapa waktu lalu, bahwa salah satu elemen penting dari komitmen SDGs No One Left Behind adalah No Parliament Left Behind, yang bermakna bahwa parlemen harus selalu terlibat aktif dalam seluruh upaya capaian SDGs," jelas Bamsoet.